Showing posts with label koyor. Show all posts
Showing posts with label koyor. Show all posts

Monday, May 1, 2017

Gecok Tlogo, Santapan Hangat Berbahan Dasar Daging Kambing



Jadi ceritanya beberapa hari lalu, saya dan Mas Ber main di sekitaran Kabupaten Semarang, lebih tepatnya di kaki Gunung Ungaran. Waktu berangkat cuaca sangat cerah dan bersahabat banget, namun beberapa saat kemudian, hujan deras datang. Memang sih cuaca belakangan ini gak bisa ketebak, kadang panaaasss, gak lama kemudian hujan deras, belum lagi kondisi cuaca di gunung yang gak menentu.
Satu jam, dua jam menunggu, akhirnya hujan pun reda juga. Langsung kami cuss untuk pulang. Tetapi sampai beberapa meter mengendarai motor, tenyata hujan kembali datang. Belum lagi saya mendapat kabar bahwa di Semarang sedang hujan deras. Kalau begitu saya putuskan untuk turun ke Ambarawa saja, jaraknya pun tidak begitu jauh dengan lokasi saya yang berada di Pasar Bandungan. 
Memasuki Kecamatan Ambarawa, ternyata cuaca disini berbanding terbalik dengan diatas sana. Cerah! Segera kami melepas jas hujan yang kami pakai. Sambil menunggu Mas Ber melipat jas hujan, dan daripada kita tidak ada tujuan kemana, saya tawarkan dia untuk makan Gecok. Dia yang tidak tahu apa itu Gecok, memasrahkan saja ke saya.




Gecok adalah makanan berbahan dasar daging kambing yang kaya rempah khas dari Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Ancer-ancernya sih, kalau dari jalan raya Semarang-Salatiga (arah Bawen ke Salatiga) setelah jembatan Tuntang belok kiri. Nanti akan melewati stasiun Tuntang, terus lagi ikuti jalan. Tampilannya seperti gule, tapi dengan kuah yang lebih kental. Karena banyaknya rempah-rempah pada olahan Gecok ini, sangat cocok untuk saya yang habis kehujanan tadi karena sangat ampuh menghangatkan badan. Tak perlu menunggu lama, seporsi Gecok bisa kami santap. Rasa pedas rempah yang hangat langsung terasa pada suapan pertama. Saya pun sangat lahap, dan sampai tambah nasi lagi >,< Untuk harga dan menu lainnya, ada di gambar ya







Friday, April 14, 2017

Nasi Pecel Lauk Jeroan ala Pecel Bu Sumo



Bagi warga Semarang, pecel adalah salah satu makanan yang sudah sangat merakyat. Sayuran rebus yang biasanya terdiri dari tauge (karena kalau saya tulis toge, artinya sudah lain lagi >,<), kol, kacang panjang, bayam, dan kangkung disiram bumbu kacang yang agak sedikit manis dan juga pedas, biasa disajikan dengan nasi atau lontong.
Seperti yang saya bilang tadi, bukti pecel adalah makanan yang sudah sangat merakyat adalah dengan banyaknya penjual makanan pecel mulai dari penjual pecel keliling, penjual pecel di pasar, di perkampungan, pkl, sampai di restoran dalam mall pun juga menyajikan pecel.

Awal saya ke semarang, saya  amat-sangat anti dengan yang namanya sayuran, jadi saya amat-sangat jarang yang namanya makan pecel. Namun seiring berjalannya waktu dan kini saya sudah mulai doyan makan sayur-sayuran, sudah tidak ada masalah lagi jika ada yang mengajak saya makan pecel.
Dari awal saya tinggal di Semarang, saya sering melihat di blog kuliner Semarang banyak yang merekomendasikan warung makan pecel yang satu ini, dan saya yakin pasti tempat ini sudah sangat terkenal, yaitu Warung Pecel Bu Sumo. Dan setelah bertahun-tahun saya tinggal, warung makan yang satu ini memang selalu ramai dan masih bertahan sampai sekarang. 

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan untuk sarapan yang juga merangkap makan siang di Warung Pecel Bu Sumo yang di Jl. Kyai Saleh. Saya tidak tau pasti ada berapa dan dimana saja Warung Pecel Bu Sumo di Semarang, setau saya saat ini warung makan pecel ini ada di Jl. Kyai Saleh dan di Ngesrep.
Saat saya sampai di lokasi, saya lihat dari luar pengunjungnya cukup ramai, namun antrian untuk memesan makanan tidak terlalu panjang dan masih ada cukup tempat duduk untuk dua orang.
Sambil menunggu antrian, saya melihat-lihat apa saja lauk yang tersedia. Berbeda dengan penjual pecel kebanyakan di sekitar kampus yang menyajikan pecel dengan pilihan lauk telur, ternyata di sini ada banyak pilihan lauk.
Setelah saatnya giliran saya untuk pesan, tanpa pikir panjang saya langsung meminta nasi pecel dengan lauk koyor. Ya, karena saya sangat menyukai koyor, jadi pilihan lauk nya pun saya pilih koyor. Pesanan saya sudah selesai, saya segera mencari tempat duduk sambil menunggu Mas Ber datang karena dia antri nya di belakang saya. Sesampainya Mas Ber, saya lihat dia memesan nasi pecel dengan lauk babat, jeroan kesukaannya dia. Dan kami berdua langsung melahap masing-masing makanan pesanan kami.

Untuk rasa, saya sulit menjelaskannya. Secara keseluran rasanya enak seperti yang di bicarakan banyak orang. Tapi menurut saya, bumbu kacang nya dominan rasa manis. 
Setelah selesai makan, karena pengunjung yang datang semakin ramai dan kami masih ada keperluan, Mas Ber langsung membayar.
Jadi total biaya makan kami saat itu, nasi pecel koyor + nasi pecel babat + 2 es teh = 35.000
Mohon maaf saya tidak tau untuk rincian harganya karena tidak ada daftar harga dan saat itu bukan saya yang membayarnya >,< mungin jika anda ingin tau rincian harga makanan di Warung Pecel Bu Sumo, anda bisa melihatnya di GoFood pada aplikasi GOJEK.

Sunday, December 4, 2016

Traktiran Gudeg Semarangan


Beberapa hari yg lalu, ada acara wisuda di kampus. Yap, satu per satu temen mengakhiri masa kuliahnya, dan saya entah kapan :(
Oke gak mau bahas itu ya. Masih dalam suasana bahagia wisuda, saya bertemu dengan temannya pacar saya yang juga sering kumpul bareng dengan saya, saya mengucapkan selamat dan minta maaf karna tidak sempat datang ke acara wisudaannya dia. Dia memaklumi. Salah satu teman saya yg lain, menyindir meminta traktiran atas wisudaannya. Maksud hati bercanda, tetapi teman saya meng-iya-kan permintaan traktiran. Kebeneran juga buat saya karena waktu itu akhir bulan dan uang saya sudah sangat tipis. Kemudian berunding kemana tujuan tempatnya. Seketika saya terpikir Gudeg Mbak Tum, karena saya juga lagi kepengen makan gudeg itu. Dan teman saya pun menyetujuinya. Tak perlu menunggu lama, kami langsung berangkat.

Ad