Showing posts with label jalan-jalan. Show all posts
Showing posts with label jalan-jalan. Show all posts

Sunday, July 23, 2017

Mie Aceh Rangkak



Malam minggu kemarin, saya memang tidak berniat untuk datang ke acara musik atau nongkrong di cafe. Mungkin karena kondisi fisik sayang yang sedang kecapean karena seharian mengarungi kemacetan di Semarang. Rasanya capek dan pastinya lapar. Keliling-keliling melewati pusat keramaian di Semarang, tapi tidak menemukan yang cocok. Ditambah lagi saat itu saya sedang tidak kepingin makan nasi. Lah terus makan apa?

Bakmi jawa?

Mie ayam?

Steak?

Hmm, sepertinya kurang cocok dengan kondisi mood saya saat itu.
Kemudian saya teringat, bulan lalu, saat saya membuka GOFOOD di aplikasi GOJEK, saya melihat salah satu parther GOFOOD yaitu Mie Aceh Rangkak. Tapi pada saat saya melihat dari aplikasi GOJEK, saya tidak memesannya, karena letaknya yang jauh dari kost, jadi saya tidak tega jika driver GOJEK jauh-jauh kesana hanya untuk membeli satu pesanan saja. Jadi saya merencanakan, nanti saja saya akan nyicip langsung di warung tersebut.

Nah setelah keingat kejadian itu, saya meminta Mas Ber yang sedang menyetir motor, untuk ke Jl. Tentara Pelajar, atau orang Semarang biasa menyebut daerah tersebut dengan sebutan Pasar Kambing. Ancer-ancernya tidak sulit. Jika dari Java Mall, menuju selatan, di pertigaan lampu merah yang ada patung kambingnya, belok kiri atau arah Kedungmundu. Setelah belok kiri, tidak jauh warungnya ada di kanan jalan. Warungnya memang tidak besar, namun cukup jelas kaarena terpampang tulisan Rangkang Mie Aceh.




Setelah sampai, kami disambut dengan ramah. Lihat-lihat menu, saya langsung memesan Mie Aceh Daging dengan minumnya Teh Tarik. Mas Ber yang masih kenyang karena habis makan Tahu Gimbal tidak ikut saya makan, dia hanya memesan minum Teh Tarik, sama seperti saya. Saat pesanan sedang dibuat, aroma rempah tercium sangat kuat. Membuat perut semakin lapar dan tidak sabar untuk mencicipinya.
Ternyata tidak perlu lama menunggu, pesanan sudah datang. Dua gelas teh Tarik dan sepiring Mie Aceh Daging dengan timun dan emping dipinggirnya. Diberikannya juga acar bawang sebagai pelengkap makan. Meski perut sudah sangat lapar, saya harus sabar menunggu sedikit lagi karena mie nya yang masih panas. Asap yang menguap membawa aroma bumbu dari mie aceh menggoda hidung saya.
Setelah saya rasa cukup dingin untuk dimakan. Perpaduan mie, tauge, daging, dengan bumbu khas aceh, menyatu di mulut saya. Dan seperti sudah menjadi ciri khas makanan Indonesia, bumbu rempah nya sangat kuat, pedas, namun membuat badan saya yang tadinya lelah kecapean menjadi segar kembali.

Monday, July 17, 2017

Lontong Tuyuhan Khas Rembang Ada di Semarang!



Pagi tadi, saya ada keperluan ke Kesbangpol Semarang, saya mau buat surat izin penelitian. Jadi agak pagi saya kesana dan belum sempat sarapan. Saat menunggu proses pembuatan surat izin penelitian sekitar satu jam, karena saya belum sarapan, rasanya waktu berjalan begitu lama dan rasa lamar semakin terasa. Finally, saat surat izin penelitian selesai, saya langsung bergegas pulang dan mencari sarapan. Eh, atau makan siang ya? Soalnya ternyata sudah jam 12 siang dan adzan dzuhur sudah berkumandang beberapa saat yang lalu >,<

Sambil turun didalam lift, saya berfikir
enaknya makan apa ya?
pecel?
tapi tempatnya agak jauh dari sini
Dan seketika saya teringat Lontong Tuyuhan yang sudah lama sekali belum keturutan. Karena sudah sekitar tiga tahun tidak kesana, jadi sudah pasti rindu dengan rasanya. Sudah beberapa kali kesana, ternyata warungnya tutup. Jadi kali ini saya yakin banget warungnya buka.
Letak warungnya yang searah membuat saya tidak perlu menahan lapar lebih lama lagi.

Sesampainya di warung Lontong Tuyuhan Pak Kholin yang berada di Jl. Dorang (belakang stasiun poncol), beruntungnya saya saat itu warungnya buka dan pelanggan didalamnya tidak begitu banyak. Hanya ada tiga bapak-bapak berseragam korpri dan satu mas-mas yang makan sendirian. Di warung kecil nan sempit ini, siapa sangka makanan yang dijual begitu langka dan nikmat. Untuk di Kota Semarang saja, warung yang menjual Lontong Tuyuhan begitu jarang, bahkan bisa dihitung dengan jari.
Yap, langsung saja saya pesan 2 porsi lontong tuyuhan dengan lauk ayam dan 2 es teh manis. Tidak perlu menunggu lama, pesanan pun datang. Lontong Tuyuhan berbeda dengan lontong pada umumnya. Lontong yang berasal dari Desa Tuyuhan, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang ini dibungkus dengan daun pisang yang bentuknya segitiga. Disajikan dengan kuah opor yang sedikit pedas, dan bisa memilih lauk yang diinginkan. Ada ayam, ati-rempela, tempe, dll. Btw, ayam nya ayam kampung loh, bukan ayam boiler ya.

Karna saya sudah terlanjur lapar dan begitu rindu dengan makanan yang satu ini, saya makan begitu lahap >,<

Satu porsi lontong tuyuhan lauk ayam dan es teh harganya 15ribu. Terbilang murah dan terjangkau kan?
Beberapa kali saya kesini, pelanggan yang datang selalu pegawai2 kantor pemerintahan. Jadi dijamin, recommended banget tempat ini.

Monday, May 1, 2017

Gecok Tlogo, Santapan Hangat Berbahan Dasar Daging Kambing



Jadi ceritanya beberapa hari lalu, saya dan Mas Ber main di sekitaran Kabupaten Semarang, lebih tepatnya di kaki Gunung Ungaran. Waktu berangkat cuaca sangat cerah dan bersahabat banget, namun beberapa saat kemudian, hujan deras datang. Memang sih cuaca belakangan ini gak bisa ketebak, kadang panaaasss, gak lama kemudian hujan deras, belum lagi kondisi cuaca di gunung yang gak menentu.
Satu jam, dua jam menunggu, akhirnya hujan pun reda juga. Langsung kami cuss untuk pulang. Tetapi sampai beberapa meter mengendarai motor, tenyata hujan kembali datang. Belum lagi saya mendapat kabar bahwa di Semarang sedang hujan deras. Kalau begitu saya putuskan untuk turun ke Ambarawa saja, jaraknya pun tidak begitu jauh dengan lokasi saya yang berada di Pasar Bandungan. 
Memasuki Kecamatan Ambarawa, ternyata cuaca disini berbanding terbalik dengan diatas sana. Cerah! Segera kami melepas jas hujan yang kami pakai. Sambil menunggu Mas Ber melipat jas hujan, dan daripada kita tidak ada tujuan kemana, saya tawarkan dia untuk makan Gecok. Dia yang tidak tahu apa itu Gecok, memasrahkan saja ke saya.




Gecok adalah makanan berbahan dasar daging kambing yang kaya rempah khas dari Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Ancer-ancernya sih, kalau dari jalan raya Semarang-Salatiga (arah Bawen ke Salatiga) setelah jembatan Tuntang belok kiri. Nanti akan melewati stasiun Tuntang, terus lagi ikuti jalan. Tampilannya seperti gule, tapi dengan kuah yang lebih kental. Karena banyaknya rempah-rempah pada olahan Gecok ini, sangat cocok untuk saya yang habis kehujanan tadi karena sangat ampuh menghangatkan badan. Tak perlu menunggu lama, seporsi Gecok bisa kami santap. Rasa pedas rempah yang hangat langsung terasa pada suapan pertama. Saya pun sangat lahap, dan sampai tambah nasi lagi >,< Untuk harga dan menu lainnya, ada di gambar ya







Sunday, March 12, 2017

Nuansa Jawa di Joglo Ki Penjawi


Setelah sekiaaaaaann lamaaaaaaa saya tidak jalan-jalan keluar kota, akhirnya kali ini saya berkesempatan jalan-jalan singkat di kota kecil yang tidak jauh dari Semarang. Yap, Salatiga. Dengan jarak ± 40 km dari Semarang, dapat ditempuh dalam waktu satu jam saja dengan menggunakan kendaraan bermotor. Mungkin nanti jika tol Bawen-Salatiga sudah dibuka, waktu tempuh Semarang-Salatiga bisa lebih singkat lagi.
Gak tau kenapa, meski saya sudah berkali-kali ke Salatiga, masih belum bosan rasanya berkunjung kesana. Menurut saya, susana kotanya termasuk asri bila dibandingkan dengan kota lainnya di jawa tengah. Ditambah lagi, jika langit sedang cerah, jajaran gunung-gunung yang gagah dapat memanjakan mata kita.

Untuk mengobati rasa penasaran saya, kali ini saya ingin mengunjungi salah satu resto di pinggiran kota salatiga, yaitu Joglo Ki Penjawa. Terletak di Jl. Ki Penjawi, bangunan khas jawa ini hanya berjarak sekitar 200 meter dari jalan utama.
Saya sampai disana jam stengah 6 sore. Bagi saya udah kesorean karena niat saya selain untuk icip-icip makanannya, saya juga ingin hunting foto ditempat ini. Tapi karena sudah sore, pencahayaan pun sudah minim. Tapi tak apa lah, masih ada waktu untuk menikmati matahari terbenam.
Sesampainya diparkiran, terlihat pengunjung yang datang terbilang sepi, padahal saat itu menjelang malam minggu. Memasuki bangunan resto yang kental dengan etnik jawa nya, kedatangan saya disambut pelayan dengan sangat ramah, langsung saja saya meminta untuk naik ke lantai 2. Dan benar saja, saat saya menaiki tangga terakhir, mata saya langsung disuguhkan pemandangan Gunung Telomoyo dengan background langit sore membiru dan sedikit jingga. Setelah saya memilih tempat duduk dengan pemandangan yang paling sempurna menurut saya, saya langsung memesan makanan. Pilihan makanan disini sangat beragam, ada makanan jawa, western, dan cemilan. Untuk harganya pun cukup terjangkau hingga 30an ribu per makanan. Kali ini berhubung saya belum makan dari pagi, saya memesan ayam bakar bumbu bali.
Sambil menunggu pesanan saya datang, sesegera mungkin saya mengeluarkan kamera dan foto pemandangan yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Ketika saya sedang asik ngambil beberapa foto, pesanan saya telah datang. Sangat cepat dari bayangan saya.




Saya sangat merekomendasikan Joglo Ki Penjawi ini. Suasana yang kental dengan budaya jawa, pemandangan gunung-gunung yang menjulang, rasa makanan yang enak, dan harga yang sangat terjangkau, cocok menjadi pilihan tempat berlibur dengan suasana baru.
Jadi jika kamu sedang berkunjung ke Salatiga bersama kerabat, keluarga, atau pasangan, saya sarankan untuk berkunjung ke Joglo Ki Penjawi ini ^^

Monday, January 23, 2017

Nyicip Bakso Pak Ripto





Malem minggu, malemnya anak muda katanya. Haha enggak deng, yang udah gak muda juga banyak yang melem mingguan. Termasuk saya yang kayanya udah gak begitu muda lagi >,<
Dari sabtu sore udah merasa lapar banget, jadi malam minggu yang belum ada rencana akhirnya direncanakan untuk makan berat saja. Tapi masih bingun dan belum ada tujuan mau makan apa. Pokonya makan yang sampe kenyang banget. Jalan-jalan keliling Semarang masih belum ada tujuan, pas lewat jl. Siliwangi, seketika keinget bakso yang katanya enak banget di daerah Krobokan. Dan kemudian membelok lah ke Jl. Madukoro, teruuuusss, sampai palang batas perlintasan rel kereta belok kiri, kemudian belok kanan terowongan bawah rel, dan kemudian saya lupa jalannya. Seketika saya buka Google Maps dan search Bakso Pak Ripto. Muncul tanda petunjuknya, dan ternyata saya kebablasan. Tapi untungnya belum kebablasan jauh, jadi saya muter balik, masuk gang, maju dikit dan sampailah di lokasi tujuan. Warung bakso yang tidak terlalu besar, namum memanjang kedalam.

Langsung saya pesan bakso campur dan minum es teh.
tak perlu menunggu lama, pesanan datang dan seketika saya ingin langsung melahapnya. Benar-benar menggoda. Bakso dan jeroan diatasnya. Sampai saat saya menulis ini, saya masih tergiur membayangkan semangkok bakso yang nikmat itu. Saat saya ambil sambal, ternyata sambal disini berbeda dan saya belum pernah menemukan sambal seperti ini. Yang membuat beda sambal disini adalah sambalnya dicampur petis. Warnanya merah gelap kecoklatan, rasanya tidak terlalu pedas. Entah karena memang sambal disana tidak pedas atau karna harga cabai yang lagi mahal. Entahlah.

Sambal, kecap, dan cuka. Saya aduk-aduk, dan siap disantap. Seperti saya makan bakso-bakso lainnya, yang pertama saya makan adalah mie dan bakso kecil. Kemudian bakso besarnya dan jeroan. Ohiya ada yang beda dari bakso disini. Jadi isian bakso besar kan biasanya urat atau daging cincang, tapi disini beda, isinya hati sapi. Jeroan dalam seporsi bakso ada iso, babat, tulang muda, dan juga ada irisan daging. Nikmat banget pokoknya!

Semangkok bakso harganya 20.000, menurut saya harga segitu pas lah ya dengan rasa nya yang memang juara banget. Wajib dicoba!

Tips dari saya kalau mau kesini, berhubung tepatnya berada ditengah kampung, saya sarankan kalau kesini menggunakan petunjuk Google Maps. Saya kesini karna petunjuk Google Maps jadi saya tidak bisa memberi ancer-ancer yang detail.

Monday, June 3, 2013

Museum Kereta Api Ambarawa

dulunya, museum ini stasiun tapi sekarang udah dialihfungsikan jadi museum kereta api. menurut wikipedia, stasiun yang dulunya dikenal dengan nama Stasiun Willem I ini dibangun tanggal 21 Mei 1873. umurnya berapa? itung sendiri :p
kemudian pada tahun 6 Oktober 1976 didirikan Museum Kereta Api Ambarawa

benerapa koleksi di museum ini ada lokomitif kereta uap, telepon antik, peralatan telegram morse, bel antik, dll





di museum ini juga ada kereta uap yang bisa dipake buat wisata Ambara-Bedono pp, Ambarawa-Tuntang pp dengan tarif 3juta-an/kereta

secara fisik, bangunannya masih bagus dan terawat, dan bersih. jadi pengunjung nyaman ada disana. 



Thursday, March 21, 2013

Backpacker Rembang-Lasem

perjalanan dimulai dari jatingaleh semarang jam stengah 7an, naik bis tujuan terminal terboyo.

sampe terminal, gue putusin naik patas ac, soalnya gue takut muntah. maklum udah lama ga naik bis :p buat tujuan rembang, tarif patas ac 30ribu aja. dan kalo mau yg lebih murah, ada ekonomi yg harganya sekitar 15ribu

sampe rembang, gue turun di terminal depan alun-alun nya. perjalanan dari terboyo sampe sana sekitar 3jam. jalanannya dan cukup bagus. tp pantura sana ga sebagus semarang ke barat.
gue keliling sebentar di sekitar alun-alun buat cari makan. penasaran banget sama yg namanya Lontong Tuyuhan. gue udah jalan jauh tapi ga ketemu juga. karna udah cape, jadinya cari penginapan dideket situ. penginapan nya murah, 90ribu/malem itu buat yg hotel biasa banget. kalo mau hotel bagusan lagi juga ada

sampe penginapan, istirahat, mandi, lanjut cari makan seadanya disekitar hotel. 500meter dari hotel udah Pantai Dampo Awang. ternyata didepan gerbang nya, ada perpustakaan daerah, yg dulunya waktu jaman belanda sebagai gereja



Saturday, March 10, 2012

Makro-an

hoaaaaaaahhhhh.........
capeeeekkk bener hari ini, setelah berkelana kesana kemari mencari nafkah untuk anak dan suami demi sesuap nasi, keliling semarang dari gunung ke pantai, terus balik lagi ke gunung bayangkan sodara sodara.....


emang abis ngapain sih ken?


hemmmm.... kasih tau ga yaaaaaa
kalo gue kasih tau, lu mau kasih gue apa?


*lemparin sendal*


oke oke.... jadi gini, tadi andika ngajakin gue hunting sekalian gue nyobain pake kamera manual yg gue bawa ke semarang. lebih tepat nya kamera nya puput (kakak gue) yg udah bertahun-tahun disimpen di lemari nya. drpd sayang dimakanin tikus, mending gue bawa aja ke semarang.
setelah beberapa hari dibawa andika, akhirnya baru tadi gue bisa ngerasain kamera gue sendiri. tapi gue juga tetep bawa dslr nya. pertama ke kali asin. itu tempat pengasapan ikan. gue gatau kenapa tempat itu dinamain kali asin. apa air di kali nya asin kaya keringet ketek? mungkin aja
ini beberapa foto gue yg gue ambil di kali asin. maaf ga banyak :p





abis foto-foto disana, tiba-tiba mulai mendung. karna takut keburu ujan, andika langsung ke pelabuhan tanjung mas. tp ke pelabuhan yg kapal-kapal yang dari kalimantan. katanya sih gitu, tp ga tau jg. tapi ga ada kapan feri juga sih.
jalan terus terus teruuuuussss..... sampe di ujung, ternyata ada kapal pesiar. dan itu COOL ABEZZZZZZ.. maaf kalo agak norak tapi emang takjuk aja liatnya. sayang banget, pas itu lagi gerimis jd ga berani keluarin kamera. sekalipun ngeluarin, jaraknya jg kurang. jadi ga bisa diposting disini deh.
tapi ya lebih kurang nya kaya begini 



balik dari pelabuhan, lontang-lantung ga ada tujuan, akhirnya kerumah andika buat main makro. dan kebetulan gue juga lagi bawa ext-tube. itu semacam alat bantu buat foto makro, tapi manual.
dengan kombinasi ext-tube + lensa fix + flash, hasilnya bener-bener memukau banget. kebetulan itu kondisi sore, kurang cahaya. yg biasanya foto nya under, tapi ini jadi bagus.
mungkin buat yg udah ahli foto makro, ini foto biasa tapi buat gue yg pemula, udah bangga aja sama foto begini hehe















maaf ya kalo foto nya biasa tapi gue nya terlalu memuji-muji. maklum masih nyubi :p
ohiya ini juga ga semuanya foto gue, rata-rata foto nya andika, beberapa aja ko foto gue

Thursday, January 26, 2012

Imlek - Semawis, Semarang

assalamualaikum hadirin hadirot
yang hadir gue garot
*eh
KRIK........ KRIK...........


oke itu sambutan yang sangat tidak berguna


langsung ajadeh ya, ga usah basa basi panjang dan bertele-tele lagi


jadi..... setelah selesai ujian, gue ga langsung pulang kembali ke kampung kota halaman selaknya mahasiswa-mahasiswa perantauan yang lain nya
ya iyalah udah ada yg bikin betah disini ¬_¬
ya ga gitu juga hehehe.. tapi ada iya nya juga :P
pokonya gue ga langsung pulang juga ya masih mau jalan-jalan ke semarang dan sekitarnya. sekalian juga refreshing. dan alhasil gue jalan-jalan kemana-mana
nah salah satunya tuh gue waktu itu hunting imlek di daerah Pecinaan. acaranya tuh 3 malem dan mulainya dr abis magrib sampe jam 10an. pas malem kedua gue sama andika mau kesana tapi ternyataaaaaaaaaaa....... hujan deras badai puting beliung datang melanda. maka dapat disimpulkan kalau malam ini GAGAL
keesokan sore nya, gue kembali ngajak andika buat kesana lagi dan untungnya dia mau. berharapnya sih cuma berdua tapi dia mau nya bareng-bareng sama CLIC. yasudah saya nurut aja. waktu perjalanan itu pada nerabas ujan, walaupun ujannya ga deres
sampe tempat tujuan, ga lama barongsai nya dimulai. langsung keluarin kamera dan mulai jeprat-jepret. tapi sayang bgt, hasil nya ga memusakan :(
barongsai nya selesai, dan ternyata acaranya pun selesai, dan saya pun sedikit kecewa
namun kekecewaan pun sirna saat diajak ke klenteng yang saya ga tau namanya haha
disana rame yang lagi sembahyang dan tempatnya bau dupa
gue cuma liat-liat cara mereka beribadah dan ga paham
untungnya pegunjung boleh masuk & foto2 didalem klenteng nyajadi gue masuk aja keliling-keliling sambil foto-foto
berhubung gue lg ga mood hunting, jadi ya fotonya cuma sebatas foto dokumentasi 
hehe


















Sunday, October 16, 2011

Hunting Foto Perdana di Semarang

hai hai ..........
nih ya.... sekarang gue ikut UKM fotografi lohhhh...... terus kenapa? penting gitu?
HUFT !! -_-

nah kemaren itu perdana hunting foto buat yg maba-maba. tempat nya di Masjid Agung Semarang. sampe sana jam 16.22 terus disuruh hunting sampe jam 17.22 . gue keliling-keliling dan mencari-cari kesana-kemari ga ada yang gimana gitu. entah karna ga ada jiwa fotografi nya kali ya -,-
yaudah gue foto-foto semabarang aja. kali aja ada yang bagus


abis hunting foto, terus magriban
ga jauh dari dari masjid, ada menara nya. jadi bisa ngeliat pemandangan semarang dari atas menara. sengaja gue minta ke atas menara nya pas malem biar bisa liat pemandangan lampu-lampu nya
nah pas sampe diatas, pemandangannya bener bener keren banget. WAW banget pokonya!!!
dan ga bakal gue lewatin buat foto pemandangan kaya gitu

nih nih fotonya nih......
dari awal tiggal di semarang, akhirnya kesampean jg punya foto pemadangan lampu-lampu di semarang
haha
ohiya foto ini yg ngambil Andika, dia anak FT. menurut gue dia udah mahir tp dia sendiri bilang kalo dia masih amatir. merendah aja dia

selesai foto-foto diatas menara, makan-makan di resto. resto nya masih di dalem menara nya
berhubung hari itu gue abis di *uhuk*-in, dan kebiasaan gue kalo abis *uhuk* itu ga napsu makan, makaaaa..... kemaren seharian gue ga makan dan cuma minum-minum aja
pas di resto, gue duduk nya deketan sama Andika sama Mas Nanang. si mas nanang itu udah mau wisuda. tinggal nunggu wisudaan dan dpt gelar S.H dibelakang namanya. 4 tahun lagi gue mau nyusul dpt gelar dibelakang nama gue, jadi Aulia Niken Anggraini S.Si
AMINNNNNN *usap muka*

selesai makan, acaranya pulllaaaaannnggggg

pas pulang, gue nebeng mas nanang. sepanjang jalan ngobrol-ngobrol soal fotografi. sampai pada akhirnya, dia ngajakin ke Kota Lama
nah berhubung gue abis *uhuk* dan kalo di kost pasti galau, buat menghindari galau, gue ikut ke Kota Lama. hmm kalo di jakarta, kota lama itu kaya kota tua. tapi menurut gue, bagusan kota lama. lagipula tempatnya luasan kota lama

karna udah terlalu malem, gue jg ga bisa lama lama. takut gerbang kost udah ditutup juga. jadi ga banyak foto yg gue ambil
ini beberapa nya





suasana nya belanda banget kan ya ?
tapi itu beneran keren, asli....
rasanya kaya bukan lagi di indonesia hahahaha *berle* ._.

yaudah itu sepenggal dari pengalaman hunting perdana gue. ya pokonya semarang itu ga kalah sama jakarta deh :D
bye bye

Ad