Showing posts with label taman kb. Show all posts
Showing posts with label taman kb. Show all posts

Tuesday, August 29, 2017

Tahu Gimbal Semarang Gak Cuma Ada di Taman KB Doang Loh



Kalau ngomongin kuliner khas semarang, makanan ini pasti masuk daftar setelah lumpia dan bandeng presto. Namanya yang unik, pasti membuat pelancong penasaran sama makanan yang ini. Yap, Tahu Gimbal.
Kesan pertama saya pas dengar nama Tahu Gimbal itu gak jauh-jauh dari rambut gimbal macam alm mbah surip ya. Tapi bukan kaya begitu kok. Gimbal itu sebutan untuk makanan semacam bakwan tanpa sayur yang diganti udang, dan ukurannya lumayan besar.

Trus kalau mau coba makan tahu gimbal dimana ya?

Kalau cari-cari di blog kuliner semarang, hampir semuanya merekomendasikan Taman KB sebagai pusatnya tahu gimbal. Memang saya akui disana banyak warung-warung penjual berbagai macam makanan salah satunya tahu gimbal, tetapi banyak cerita dari teman-teman kecewa makan disana karena sering kali dipatok harga mahal dengan rasa yang biasa saja. Istilah semarang nya sih 'keblondrok'. Jadi tips dari saya kalau mau makan di sana, sebelum pesan, tanya dulu berapa harga seporsi makanan. Daripada harus keluar duit lebih.

Nah, dulu awalnya saya pernah diajak teman saya yang asli semarang untuk makan tahu gimbal yang katanya dia enak, tempatnya di tepian Jl. Veteran. Namanya Tahu Gimbal Pak Gendut, karena bapak penjualnya memang gendut. Tapi waktu itu saya gak bisa ikut jadi mungkin saya kapan-kapan saja kesananya.
Beberapa waktu kemudian saya coba untuk makan disana, ternyata memang enak dan jadi tempat langganan saya kalau mau makan tahu gimbal. Meskipun tempatnya sempit hanya warung tendaan di tepi jalan, tapi selalu ramai pembeli loh. 

Tahu gimbal itu isiannya apa aja?

Bisa dilihat foto diatas sih. Tapi mungkin gak terlalu jelas ya karena bentukannya begitu. Jadi tahu gimbal itu isiannya ada lontong, tahu, gimbal, kol atau kubis, dan telur yang disiram bumbu kacang. Lebih kurang kayak gado-gado hanya beda isiannya.

Harga seporsi tahu gimbal disini 14.000 aja kok, sebanding banget sama rasanya yang enak, porsinya banyak dan pastinya kenyang banget. Dibanding sama tahu gimbal yang ditempat lain bisa 25.000 seporsinya :(

Kalau mau kesana, ancer-ancer tempatnya, dari Jl.Pahlawan arah masuk Jl. Veteran (satu arah), beberapa meter setelah Neon Cafe Veteran, nanti lokasinya di kanan jalan di halaman rumah tua yang bersebelahan sama Tailor. Sebelumnya ada di trotoar kiri jalan, tetapi semenjak ada perbaikan trotoar dari pemkot semarang, sekarang tidak boleh ada pedagang yang berjualan disana jadi si bapak pemiliknya pindah di sebrangnya. Ya untung saja pindah nya masih sekitaran lapak lama nya jadi pelanggan yang mau mampir gampang cari nya.

Tuesday, January 24, 2017

Cozy Place, Basilia Menteri Soepeno


Beberapa minggu yang lalu, saat saya sedang semangat-semangatnya menyelesaikan skripsi saya dan butuh suasana baru lokasi mengerjakan revisian, saya mencari-cari cafe di Semarang yang nyaman dan cocok untuk dijadikan tempat mengerjakan tugas. Ada beberapa yang jadi pilihan saya: EB Coffee di Pamularsih, Basilia baru di jalan Menteri Soepeno, atau Kofinnary di jalan Dr. Cipto. Setelah beberapa saat berfikir, akhirnya saya memilih untuk mengerjakan skripsi saya di Basilia, karena saat itu saya lapar dan di Basilia menyediakan banyak pilihan makanan berat. Sedangkan pilihan lainnya hanya cafe jadi kemungkinan makanannya hanya cemilan (tapi saya belum tau di Kofinary sih, makanya masuk daftar pilihan karena ingin coba yang katanya teman-teman suasanya asik. mungkin lain waktu nanti). 
Buat saya, lokasi mengerjakan tugas itu sangat berpengaruh sama hasil tugas yang dikerjakan. Saya jarang mengerjakan tuga di kost karena berisik penghuni lain, dan aura kamar kost saya tuh hawa untuk malas-malasan. Biasanya saya kalau mengerjakan tugas di cafe dekat kost, tapi ada saatnya saya bosan dengan suasana disana, jadii saya mencari tempat lain supaya mood saya tidak jenuh dan tugas pun dapat segera diselesaikan.

Ini kali pertama saya ke Basilia Menteri Soepeno. Biasanya sih ke Basilia Candi, tapi karena jalanan depannya ada proyek underpass Jatingaleh, sekarang Basilia nya tutup, entah untuk sementara atau seterusnya. Dulu juga pernah ke Basilia di Mall Ciputra, tapi sekarang juga sudah tutup. 

Sesampainya di Basilia, karena sepi, saya memilih di tempat duduk yang sofa. Jelas itu sangat nyaman. Kemudian pelayan datang dan memberikan daftar menu. Tanpa pikir lama, untuk minuman saya memilih Choco Crazy. Saya suka sekali cokelat, dan Choco crazy adalah minuman yang harganya paling murah, 12.000 saja. Kemudian saya memilih untuk menu makanan untuk mengatasi lapar yang daritadi sudah saya tahan. Bolak-balik buka daftar menu, pilihan saya ada di Lasagna. Sayangnya saya lupa berapa harga lasagna nya.
Sambil menunggu pesanan datang, saya mulai mencicil mengerjakan tugas saya. Yang saya ingat waktu itu saya menghitung persentase dan kemudian menyisipkannya di lembar skripsi saya dan kemudian saya analisis.
Pesanan saya datang Choco crazy duluan, beberapa menit kemudian disusul Lasagna. Karena saya tau lasangna nya masih sangat panas, saya biarkan sementara sembari saya menyelesaikan tugas saya. Sekitar satu jam saya mengerjakan dan dirasa sudah cukup, saya mengakhiri pekerjaan saya dan sebagai penutup, saya harus menyantap makanan pesanan saya yang sepertinya sudah dingin. Tapi tidak masalah, karena perut saya sudah sangat-sangat lapar.

Suasana Basilia yang baru, sofa, dan ruangan AC benar-benar kombinasi yang ciamik untuk membangkitkat semangat menyelesaikan tugas saya. Sangat nyaman, dan ditambah pada saat itu suasana pengunjung tidak gaduh karena pada saat saya kesana siang hari, sengaja memang karena saya mencari kenyamanan.
Setelah makanan saya santap habis, saya leyeh-leyeh sejenak di sofa. Satu jam berlalu tanpa terasa, dan waktu sudah semakin sore, saatnya saya pulang dan mempersiapkan tugas saya untuk saya kumpulkan besok paginya.
Sekian pengalaman saya di Basilia Meenteri Soepeno. Ohiya saya lupa harga Lasagna nya, tapi seingat saya, saya pesan 2 Choco Crazy dan 1 Lasagna, saya membayar sekitar 60an ribu ^^



Sunday, November 27, 2016

Pandanaran Art Fest

Akhir pekan di akhir bulan itu rasanya bimbang banget. Pengen main tapi keuangan udah menipis. Ditambah lagi banyak even-even seru hari itu di Semarang. Dari siang tiap buka instagram, isinya post tentang acara yang lagi diadakan hari itu. Saya liatin satu per satu postingan acara hari itu, dan atas berbagai pertimbangan akhirnya saya menutuskan untuk dateng ke Pandaran Art Festival yang berlokasi di Taman Menteri Soepeno atau yang biasa dikenal sebagai Taman KB. Entah acaranya seperti apa, itu urusan nanti.

Sekitar jam 5an sore sampai disana, duduk-duduk dulu di deket rumah-rumahan bambu yang disusun renggang, membentuk semacam lorong yang memiliki atap. Dari luar, saya lihat di dalam banyak foto-foto yang dipajang. Dari jauh sih kelihatannya itu foto-foto sudut kota Semarang. Dan juga gak ketinggalan pengunjung yang mayoritas anak muda lagi asik foto-foto di dalam rumah-rumahan bambu itu.

Di dekat tempat saya duduk, ada lampu taman yang tiangnya dihias dengan WPAP dibentuk balok dan empat sisi nya bergambar ikon Semarang seperti Gereja Belduk, Ngesti Pandowo, dll. Tingginya sekitar 70an cm. Dari dalam balok WPAP diberi lampu neon, dan itu penerangan yang sangat cantik!

Dari kejauhan terdengar ajakan untuk menyaksikan penampilan Reog. Saya mendekat dan mendapati tiga orang laki-laki sedang menari dengan menggunakan kostum reog. Bukan reog yang besar seperti Reog Ponorogo loh. Tarian ini hanya tarian pembuka saja, jadi tidak lama. Setelah tarian reog selesai, acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah. Yap, acara ini juga didukung oleh pemerintah dan menggandeng komunitas-komunitas seni yang hasilnya sebuah acara yang keren seperti ini. Setelah sambutan pembukaan, disusul dengan acara tari-tarian daerah yang mencakup KEDUNGSEPUR (Kendal, Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Semarang, dan Purwodadi (Kabupaten Grobokan)).

Setelah saya menyaksikan tari-tarian daerah, saya berkeliling melihat apa saja yang turut meramaikan acara ini. Saya tertarik untuk masuk ke rumah-rumahan bambu yang tadi saya lihat. Setelah saya masuk, teryata foto-foto ini bukan foto-foto biasa, melainkan foto yang disisipkan potongan kertas berbentuk macam-macam dan jadihal foto yang sangat menarik. Kreatif!
Saat saya sedang melihat-lihat foto, seorang mas-mas mendekati saya dan memberikan saya voucher makan senilai Rp 50.000 di Warung Kongkow. Wah lumayan sekali, disamping karna akhir bulan, ini tidak ada minimum pembelian.

Karena sudah cukup lapar, langsung saja saya gunakan voucher itu. Lumayan kan untuk menghemat pengeluaran juga. Warung Kongkow berada di UTC Hotel yang dulunya biasa dikenal sebagai Unnes Kelud. Yap, karena berada di Jl. Kelud Raya. Setelah saya lihat-lihat daftar menu, saya pesan Nasi Sapi Rusia yang harganya Rp 28.000 dan Es Milo seharga Rp 17.000. Harga yang sangat mahal ya untuk Es Milo. Untuk rasa, Nasi Sapi Rusia nya enak, daging sapi dengan saus bbq dicampur dengan potongan wortel dan bawang bombai yang besar, dan disajikan dengan kerupuk diatasnya. Untuk Es Milo nya, ya selayaknya rasa Es Milo hehe.

Ad